Berikut adalah jadwal Lovely December 2018
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
• Festival kandian Dulang, 13-15 Desember 2018 ( Tugu Kandian Dulang & Art center)
• Pembukaaan Lovely December 2018, 15 Desember 2018 (Tugu Kandian Dulang)ㅤ
• Mountain Festival, 15-16 Desember 2018 (Batutumonga)
• Malam Seni & Budaya, 19-21 Desember 2018 (Ke'te' Kesu')
• Festival Kopi, 19-23 Desember 2018 (Ke'te' Kesu')
• Festival Tenun, 19-22 Desember 2018 (Ke'te' Kesu)
• Denpiku Sipulung, 27-28 Desember 2018 (Lapangan Napo, Dende)
• Natal Oikumene, 29 Desember 2018 (Lapangan Bakti)ㅤ
Untung Patola
Selasa, 27 November 2018
Rabu, 07 November 2018
Kristus yang Naik ke Sorga dan Duduk di Sisi Kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa
Kristus naik ke Sorga
Setelah Kristus menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini dengan penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, maka hal terakhir yang dilakukan-Nya adalah Ia naik ke Sorga (lih. Luk 24:51; Mrk 16:19; Kis 1:9). Sebelum naik ke Sorga, Kristus memberkati para rasul-Nya, setelah Dia memberikan perintah kepada para rasul tersebut untuk menjadikan seluruh bangsa murid-Nya, dan mengajar serta membaptis mereka semua (lih. Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16). Kenaikan Kristus ke Sorga merupakan suatu peralihan di mana kodrat manusiawi-Nya masuk secara definitif ke dalam kemuliaan ilahi. Katekismus Gereja Katolik menuliskannya sebagai berikut:
KGK 659 “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Mrk 16:19). Tubuh Kristus telah dimuliakan pada saat kebangkitan, seperti dibuktikan oleh sifat-sifat baru dan adikodrati, yang dimiliki tubuh-Nya mulai sekarang dan seterusnya (bdk. Luk 24:31; Yoh 20:19.26). Tetapi selama empat puluh hari, di mana Ia dengan ramah makan dan minum bersama murid-murid-Nya (bdk. Kis 10:41) dan mengajarkan (bdk. Kis 1:3) mereka mengenai Kerajaan Allah, kemuliaan-Nya masih terselubung dalam sosok tubuh seorang manusia biasa (bdk. Mrk 16:12; Luk 24:15; Yoh 20:14-15; 21:4). Penampakan Kristus lantas berakhir dengan masuknya kodrat manusiawi-Nya secara definitif ke dalam kemuliaan ilahi, yang dilambangkan oleh awan (bdk. Kis 1:9; bdk. juga Luk 9:34-35; Kel 13:22) dan langit (bdk. Luk 24:51). Di sana Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Sebagai kekecualian – dan hanya satu kali – Ia menunjukkan Diri dalam suatu penampakan terakhir kepada Paulus – seperti kepada anak yang “lahir cacat” (1 Kor 15:8) – dan menjadikan dia rasul (bdk. 1 Kor 9:1; Gal 1:16).
KGK 660 Bahwa kemuliaan dari Dia Yang Telah Bangkit dalam waktu antara ini terselubung, dapat didengar dari perkataan-Nya yang penuh rahasia kepada Maria dari Magdala: “Saya belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada suadara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yoh 20:17). Ini menunjukkan bahwa kemuliaan Kristus yang bangkit, belum bersinar dengan jelas seperti kemuliaan Kristus yang ditinggikan di sebelah kanan Bapa. Peristiwa kenaikan ke surga yang sekaligus historis dan transenden merupakan peralihan.
Perlu ditegaskan di sini bahwa Kristus naik ke Sorga dalam kemanusiaan-Nya, yaitu tubuh dan jiwa, karena ke-Allahan-Nya senantiasa berada bersama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Dengan kenaikan-Nya ke Sorga – dengan tubuh dan jiwa – maka Kristus untuk selamanya membawa persatuan kodrat kemanusiaan-Nya yang telah mulia bersama dengan ke-Allahan-Nya.
Kenaikan Kristus ke Sorga berbeda dengan pengangkatan Bunda Maria ke Sorga. Bunda Maria diangkat ke Sorga karena kekuatan Allah, sedangkan Kristus naik ke Sorga karena kekuatan-Nya sendiri – karena Dia adalah sungguh Allah. Rasul Paulus menegaskan: “Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.” (Ef 4:10). Dengan demikian, Yesus naik ke Sorga dan ditinggikan lebih tinggi dari segala sesuatu baik di bumi maupun di Sorga, bahkan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Kristus (lih. Ef 1:20-22).
Barangsiapa direndahkan, ia akan ditinggikan
St. Thomas dalam bukunya the Aquinas Catechism , menuliskan beberapa alasan mengapa Kristus naik ke Sorga. Pertama, karena Sorga adalah sesuai dengan kodrat Kristus. Kristus yang adalah Putera Allah, datang dari Allah Bapa (lih. Yoh 1:1), masuk ke dalam dunia, dan pada akhirnya Dia meninggalkan dunia ini dan pergi kepada Bapa (lih. Yoh 16:28). Rasul Yohanes juga menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang telah naik ke Sorga, selain dari Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Kristus sendiri (lih. Yoh 3:13). Para Santo-santa juga berada di Sorga, namun mereka berkumpul di Sorga bukan karena kekuatan dan kesucian mereka, namun karena mereka tergabung bersama Kristus dalam persatuan dengan tubuh mistik Kristus. Kemenangan para Santo-santa dari dunia ini dengan cara bertumbuh dalam kekudusan dan dengan kerendahan hati, menyebabkan mereka dapat berkumpul bersama-sama dengan Kristus (lih. Why 3:21). Sikap kerendahan hati ini merupakan sikap yang meniru teladan Kristus, yang terlebih dahulu merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (lih. Fil 2:8).
Kedua, Sorga menjadi hak Kristus karena kemenangan-Nya . Kristus telah menyelesaikan tugas-Nya di dunia – yaitu mengalahkan iblis dan segala belenggu dosa – dengan sempurna dan penuh kemenangan, sehingga Dia ditinggikan di Sorga dan duduk bersama dengan Allah Bapa di atas tahta-Nya (lih. Why 3:21).
Ketiga, Sorga menjadi hak Kristus karena kerendahan hati-Nya. Dalam kidung
Magnificat , Bunda Maria menuliskan bahwa Tuhan memperhatikan kerendahan hamba-Nya (lih. Luk 1:48) dan Kristus menegaskan dalam satu kotbah-Nya bahwa barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Mat 23:12). Tidak ada seorangpun yang merendahkan diri dengan sehabis-habisnya dan tak terhingga selain dari Kristus sendiri, yang tidak mempertahankan ke-Allahan-Nya namun rela menjadi manusia, bahkan menderita dan taat sampai wafat di kayu salib (lih. Fil 2:8), sampai akhirnya Ia juga turun ke tempat penantian. Oleh karena itu, sudah seharusnya, Kristus yang telah merendahkan diri dengan serendah-rendahnya akan ditinggikan dengan setinggi-tingginya (lih. Luk 14:11).
Segala kekuasaan telah diserahkan kepada Kristus
Kristus yang ditinggikan dengan setinggi-tingginya diungkapkan dengan perkataan “Duduk di sebelah kanan Allah Bapa.” Perkataan dalam syahadat ini mempunyai beberapa arti yaitu: ( 1 ) kesetaraan dengan Allah Bapa, ( 2 ) Yesus tetap membawa kodrat kemanusiaan-Nya setelah naik ke Sorga, ( 3 ) menyatakan kekuasaan Mesias, dimana kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Katekismus Gereja Katolik menuliskan:
KGK 663. Sekarang Kristus duduk di sisi kanan Bapa: “Dengan ungkapan di sisi kanan Bapa kita mengerti kemuliaan dan kehormatan Allah di mana Putera Allah yang sehakikat dengan Bapa, hidup sejak kekal dan di mana Ia sekarang, setelah dalam waktu terakhir Ia menjadi daging, juga duduk secara badani, karena daging-Nya turut dimuliakan” (Yohanes dari Damaskus, f.o.4,2).
KGK 664. Duduk di sebelah kanan Bapa berarti awal kekuasaan Mesias. Penglihatan nabi Daniel dipenuhi: “Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan sebagai raja. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah” (Dan 7:14). Sejak saat ini para Rasul menjadi saksi-saksi “kekuasaan-Nya”, yang “tidak akan berakhir” (Syahadat Nisea-Konstantinopel).
Akibat kenaikan Yesus ke Sorga bagi kita
Setiap pengajaran iman mempunyai akibat kepada kehidupan umat beriman. Demikian juga dengan pengajaran iman tentang kenaikan Kristus ke Sorga. Pertama, Kristus adalah Sang Pemimpin kita yang akan membawa serta kita semua yang digabungkan dengan Dia. Kristus adalah Kepala Gereja dan kita adalah Tubuh-Nya (lih. Ef 5:23; bdk. Mik 2:13), maka kalau Kristus naik ke Sorga dengan kodrat-Nya sebagai manusia dan Allah, maka kita sebagai anggota-anggota-Nya juga akan diangkat ke Sorga dengan tubuh dan jiwa kita. Apalagi kalau Kristus juga menjanjikan bahwa Dia akan pergi ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita (lih. Yoh 14:2).
Kedua, kita dapat bersandar kepada Kristus. Dengan kenaikan Kristus ke Sorga, maka kita dapat sepenuhnya mempercayai Kristus. Dia yang telah menjanjikan tempat di Sorga telah menunjukkan kepada para murid, bagaimana Dia terlebih dahulu naik ke Sorga. Dengan kenaikan-Nya ke Sorga, maka Dia dapat menjadi Pengantara kita kepada Allah Bapa (lih. Ibr 7:25), sehingga kita yang berdosa dapat mempunyai kepercayaan yang besar akan belas kasih Allah karena kita mempunyai Pengantara yang adil, yaitu Kristus (lih. 1Yoh 2:1).
Ketiga, kita dapat berfokus pada Kristus. Setelah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-Nya ke Sorga, para rasul bertanya, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Kis 1:6). Para rasul yang pada waktu itu masih belum mengerti secara penuh akan Kerajaan Allah, masih berharap bahwa setelah kebangkitan-Nya, Kristus akan memulihkan kejayaan Kerajaan Israel. Namun, dengan kenaikan Kristus ke Sorga, maka Kristus sekali lagi menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini namun dari Sorga (lih. Yoh 18:36). Oleh karena itu, sebagai umat beriman, yang telah dibangkitkan bersama dengan Kristus – dengan Sakramen Baptis – senantiasa mencari perkara-perkara di atas, di mana Kristus ada yaitu di Sorga (lih. Kol 3:1). Dengan demikian kita tidak boleh berfokus pada perkara-perkara di bumi, melainkan pada perkara-perkara yang di atas atau hal-hal sorgawi (lih. Kol 3:2).
Sumber : www.katolisitas.org/kristus-yang-naik-ke-sorga-dan-duduk-di-sisi-kanan-allah-bapa-yang-maha-kuasa/
Setelah Kristus menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini dengan penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, maka hal terakhir yang dilakukan-Nya adalah Ia naik ke Sorga (lih. Luk 24:51; Mrk 16:19; Kis 1:9). Sebelum naik ke Sorga, Kristus memberkati para rasul-Nya, setelah Dia memberikan perintah kepada para rasul tersebut untuk menjadikan seluruh bangsa murid-Nya, dan mengajar serta membaptis mereka semua (lih. Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16). Kenaikan Kristus ke Sorga merupakan suatu peralihan di mana kodrat manusiawi-Nya masuk secara definitif ke dalam kemuliaan ilahi. Katekismus Gereja Katolik menuliskannya sebagai berikut:
KGK 659 “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Mrk 16:19). Tubuh Kristus telah dimuliakan pada saat kebangkitan, seperti dibuktikan oleh sifat-sifat baru dan adikodrati, yang dimiliki tubuh-Nya mulai sekarang dan seterusnya (bdk. Luk 24:31; Yoh 20:19.26). Tetapi selama empat puluh hari, di mana Ia dengan ramah makan dan minum bersama murid-murid-Nya (bdk. Kis 10:41) dan mengajarkan (bdk. Kis 1:3) mereka mengenai Kerajaan Allah, kemuliaan-Nya masih terselubung dalam sosok tubuh seorang manusia biasa (bdk. Mrk 16:12; Luk 24:15; Yoh 20:14-15; 21:4). Penampakan Kristus lantas berakhir dengan masuknya kodrat manusiawi-Nya secara definitif ke dalam kemuliaan ilahi, yang dilambangkan oleh awan (bdk. Kis 1:9; bdk. juga Luk 9:34-35; Kel 13:22) dan langit (bdk. Luk 24:51). Di sana Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Sebagai kekecualian – dan hanya satu kali – Ia menunjukkan Diri dalam suatu penampakan terakhir kepada Paulus – seperti kepada anak yang “lahir cacat” (1 Kor 15:8) – dan menjadikan dia rasul (bdk. 1 Kor 9:1; Gal 1:16).
KGK 660 Bahwa kemuliaan dari Dia Yang Telah Bangkit dalam waktu antara ini terselubung, dapat didengar dari perkataan-Nya yang penuh rahasia kepada Maria dari Magdala: “Saya belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada suadara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yoh 20:17). Ini menunjukkan bahwa kemuliaan Kristus yang bangkit, belum bersinar dengan jelas seperti kemuliaan Kristus yang ditinggikan di sebelah kanan Bapa. Peristiwa kenaikan ke surga yang sekaligus historis dan transenden merupakan peralihan.
Perlu ditegaskan di sini bahwa Kristus naik ke Sorga dalam kemanusiaan-Nya, yaitu tubuh dan jiwa, karena ke-Allahan-Nya senantiasa berada bersama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Dengan kenaikan-Nya ke Sorga – dengan tubuh dan jiwa – maka Kristus untuk selamanya membawa persatuan kodrat kemanusiaan-Nya yang telah mulia bersama dengan ke-Allahan-Nya.
Kenaikan Kristus ke Sorga berbeda dengan pengangkatan Bunda Maria ke Sorga. Bunda Maria diangkat ke Sorga karena kekuatan Allah, sedangkan Kristus naik ke Sorga karena kekuatan-Nya sendiri – karena Dia adalah sungguh Allah. Rasul Paulus menegaskan: “Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.” (Ef 4:10). Dengan demikian, Yesus naik ke Sorga dan ditinggikan lebih tinggi dari segala sesuatu baik di bumi maupun di Sorga, bahkan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Kristus (lih. Ef 1:20-22).
Barangsiapa direndahkan, ia akan ditinggikan
St. Thomas dalam bukunya the Aquinas Catechism , menuliskan beberapa alasan mengapa Kristus naik ke Sorga. Pertama, karena Sorga adalah sesuai dengan kodrat Kristus. Kristus yang adalah Putera Allah, datang dari Allah Bapa (lih. Yoh 1:1), masuk ke dalam dunia, dan pada akhirnya Dia meninggalkan dunia ini dan pergi kepada Bapa (lih. Yoh 16:28). Rasul Yohanes juga menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang telah naik ke Sorga, selain dari Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Kristus sendiri (lih. Yoh 3:13). Para Santo-santa juga berada di Sorga, namun mereka berkumpul di Sorga bukan karena kekuatan dan kesucian mereka, namun karena mereka tergabung bersama Kristus dalam persatuan dengan tubuh mistik Kristus. Kemenangan para Santo-santa dari dunia ini dengan cara bertumbuh dalam kekudusan dan dengan kerendahan hati, menyebabkan mereka dapat berkumpul bersama-sama dengan Kristus (lih. Why 3:21). Sikap kerendahan hati ini merupakan sikap yang meniru teladan Kristus, yang terlebih dahulu merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (lih. Fil 2:8).
Kedua, Sorga menjadi hak Kristus karena kemenangan-Nya . Kristus telah menyelesaikan tugas-Nya di dunia – yaitu mengalahkan iblis dan segala belenggu dosa – dengan sempurna dan penuh kemenangan, sehingga Dia ditinggikan di Sorga dan duduk bersama dengan Allah Bapa di atas tahta-Nya (lih. Why 3:21).
Ketiga, Sorga menjadi hak Kristus karena kerendahan hati-Nya. Dalam kidung
Magnificat , Bunda Maria menuliskan bahwa Tuhan memperhatikan kerendahan hamba-Nya (lih. Luk 1:48) dan Kristus menegaskan dalam satu kotbah-Nya bahwa barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Mat 23:12). Tidak ada seorangpun yang merendahkan diri dengan sehabis-habisnya dan tak terhingga selain dari Kristus sendiri, yang tidak mempertahankan ke-Allahan-Nya namun rela menjadi manusia, bahkan menderita dan taat sampai wafat di kayu salib (lih. Fil 2:8), sampai akhirnya Ia juga turun ke tempat penantian. Oleh karena itu, sudah seharusnya, Kristus yang telah merendahkan diri dengan serendah-rendahnya akan ditinggikan dengan setinggi-tingginya (lih. Luk 14:11).
Segala kekuasaan telah diserahkan kepada Kristus
Kristus yang ditinggikan dengan setinggi-tingginya diungkapkan dengan perkataan “Duduk di sebelah kanan Allah Bapa.” Perkataan dalam syahadat ini mempunyai beberapa arti yaitu: ( 1 ) kesetaraan dengan Allah Bapa, ( 2 ) Yesus tetap membawa kodrat kemanusiaan-Nya setelah naik ke Sorga, ( 3 ) menyatakan kekuasaan Mesias, dimana kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Katekismus Gereja Katolik menuliskan:
KGK 663. Sekarang Kristus duduk di sisi kanan Bapa: “Dengan ungkapan di sisi kanan Bapa kita mengerti kemuliaan dan kehormatan Allah di mana Putera Allah yang sehakikat dengan Bapa, hidup sejak kekal dan di mana Ia sekarang, setelah dalam waktu terakhir Ia menjadi daging, juga duduk secara badani, karena daging-Nya turut dimuliakan” (Yohanes dari Damaskus, f.o.4,2).
KGK 664. Duduk di sebelah kanan Bapa berarti awal kekuasaan Mesias. Penglihatan nabi Daniel dipenuhi: “Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan sebagai raja. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan tidak akan lenyap. Kerajaan-Nya tidak akan musnah” (Dan 7:14). Sejak saat ini para Rasul menjadi saksi-saksi “kekuasaan-Nya”, yang “tidak akan berakhir” (Syahadat Nisea-Konstantinopel).
Akibat kenaikan Yesus ke Sorga bagi kita
Setiap pengajaran iman mempunyai akibat kepada kehidupan umat beriman. Demikian juga dengan pengajaran iman tentang kenaikan Kristus ke Sorga. Pertama, Kristus adalah Sang Pemimpin kita yang akan membawa serta kita semua yang digabungkan dengan Dia. Kristus adalah Kepala Gereja dan kita adalah Tubuh-Nya (lih. Ef 5:23; bdk. Mik 2:13), maka kalau Kristus naik ke Sorga dengan kodrat-Nya sebagai manusia dan Allah, maka kita sebagai anggota-anggota-Nya juga akan diangkat ke Sorga dengan tubuh dan jiwa kita. Apalagi kalau Kristus juga menjanjikan bahwa Dia akan pergi ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita (lih. Yoh 14:2).
Kedua, kita dapat bersandar kepada Kristus. Dengan kenaikan Kristus ke Sorga, maka kita dapat sepenuhnya mempercayai Kristus. Dia yang telah menjanjikan tempat di Sorga telah menunjukkan kepada para murid, bagaimana Dia terlebih dahulu naik ke Sorga. Dengan kenaikan-Nya ke Sorga, maka Dia dapat menjadi Pengantara kita kepada Allah Bapa (lih. Ibr 7:25), sehingga kita yang berdosa dapat mempunyai kepercayaan yang besar akan belas kasih Allah karena kita mempunyai Pengantara yang adil, yaitu Kristus (lih. 1Yoh 2:1).
Ketiga, kita dapat berfokus pada Kristus. Setelah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-Nya ke Sorga, para rasul bertanya, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Kis 1:6). Para rasul yang pada waktu itu masih belum mengerti secara penuh akan Kerajaan Allah, masih berharap bahwa setelah kebangkitan-Nya, Kristus akan memulihkan kejayaan Kerajaan Israel. Namun, dengan kenaikan Kristus ke Sorga, maka Kristus sekali lagi menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini namun dari Sorga (lih. Yoh 18:36). Oleh karena itu, sebagai umat beriman, yang telah dibangkitkan bersama dengan Kristus – dengan Sakramen Baptis – senantiasa mencari perkara-perkara di atas, di mana Kristus ada yaitu di Sorga (lih. Kol 3:1). Dengan demikian kita tidak boleh berfokus pada perkara-perkara di bumi, melainkan pada perkara-perkara yang di atas atau hal-hal sorgawi (lih. Kol 3:2).
Sumber : www.katolisitas.org/kristus-yang-naik-ke-sorga-dan-duduk-di-sisi-kanan-allah-bapa-yang-maha-kuasa/
Selasa, 06 November 2018
Objek Wisata Yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Berada Di Toraja
Terletak di Kabupaten Tana Toraja objek wisata Pango-Pango menyajikan pemandangan pohon pinus yang indah dan cocok buat liburan keluarga.
2. Objek Wisata Religi Buntu Burake
Terletak di Kabupaten Tana Toraja, objek wisata religi ini berada di Buntu Burake dengan icon utama patung Tuhan Yesus Kristus yang memberkati, dan juga ada jembatan kaca, objek ini di padati wisatawan pada saat liburan.
3. Objek Wisata Keluarga Kudus Nazareth Sa'pak Bayo-Bayo Sangalla'
Objek wisata rohani ini terletak di Sangalla' Tana Toraja, disini cocok di adakan kegiatan ret-ret karena lokasi yang sangat sejuk.
4.Tilangga'
Kolam Alam Tilangga' terletak di Kabupaten Tana Toraja kolam ini terkenal dengan masapi
5.Londa
Objek wisata ini terletak di Kabupaten Toraja Utara, disini wisatawan akan menyaksikan kuburan batu masyarakat Toraja dan juga Tau-Tau ( Patung orang yang telah meninggal)
6.Lemo
Objek Wisata Lemo adalah kuburan batu yang juga banyak di datangi oleh para wisatawan.
7.Kete Kesu
Kete Kesu tidak pernah sepi dari para wisatawan yang ingin melihat jajaran Rumah Tongkonan dan jajaran lumbung Toraja dan juga disini ada pekuburan batu dan patane
8. Negeri Di Atas Awan Lolai
Terletak di Lolai Toraja Utara objek wisata ini sedang ramai di kunjungi wisatawan untuk menyaksikan hamparan awan yang indah, tempat ini cocok di kunjungi pada saat subuh untuk dapat melihat awan pada pagi hari.
9. Museum Ne' Gandeng
Terletak di Malikiri Toraja Utara tempat ini juga banyak di kunjungi oleh wisatawan
10. Kalimbuang Bori'
Situs megalitik Bori' Kalimbuang terletak di Kabupaten Toraja Utara situs ini menyajikan menhir-menhir dan banyak di kunjungi oleh para wisatawan
11. Objek Wisata Palawa
Objek wisata ini menyajikan Rumah Tongkonan Toraja dam Lumbung Toraja
12. Tinimbayo
Di sini kamu dapat melihat pemandangan yang sangat indah dan membuat matamu tercengang.
13. Kolam Alam Limbong
Kolam alam limbong menyajikan panorama alam yang sangat indah dan wajib masuk dalam list liburan kamu
Senin, 05 November 2018
Sanctuarium Stasi Santo Lukas Rano Pennaran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale
Sanctuarium Stasi Santo Lukas Rano Pennaran Paroki Makale terletak di Kabupatan Tana Toraja, disini para peziarah akan menemukan ketenangan untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria, tempat ini banyak di padati oleh peziarah pada bulan Maria dan bulan Rosario baik peziarah dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar maupun dari Keuskupan luar Makassar tempat ini pula mempunyai rute jalan salib, dan juga pemandangan alam yang sangat indah akan anda dapatkan saat berziarah ke sini...
Rute Jalan Salib
Lokasi Ziarah
Pemandangan Alam Yang Indah
Minggu, 04 November 2018
Doa Taize Orang Muda Katolik Stasi Tikala Paroki Santa Theresia Rantepao
Pada hari jumat 2 November 2018 pukul 18:30 kami OMK Stasi Tikala melakukan doa Taize bersama di Gereja, di tengah keheningan dan tanpa cahaya lampu hanya lilin yang menerangi kami dalam suasana doa yang begitu khusyuk, banyak anak OMK yang menitikkan air mata karena tersentuh oleh keheningan malam dan renungan yang begitu mengena di hati.. semoga doa taize ke depannya semakin di minati oleh kaum muda untuk datang mencari Tuhan di tengah keheningan....
Sabtu, 03 November 2018
Doa Koronka Kerahiman Ilahi Dengan Renungan
Doa Koronka Kerahiman Ilahi Dengan Renungan
Tanda salib..., Bapa Kami …, Salam Maria …, dan Aku Percaya …
Renungan Penderitaan Tuhan Yesus:
1. Luka –luka pada kepala Yesus yang dimahkotai duri
Kepala-Mu yang kudus, bijaksana, dan berpikiran jernih, dimahkotai duri dan terluka, karena segala pikiran kotor, kesombongan budi dan prasangka buruk kami. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan mohon Roh Kebijaksanaan, Pengertian, dan Pengetahuan untuk kami dan semua orang yang kami doakan. Anugerahkanlah pula, rahmat tobat, kasih dan kesetiaan bagi semua yang bersalah kepada kami dan mereka yang pernah menderita karena kesalahan dan dosa yang kami lakukan.
Bapa yang kekal, kupersembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Allahan Putra-Mu yang Terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukanlah belaskasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia (10x)
1. Luka –luka pada kepala Yesus yang dimahkotai duri
Kepala-Mu yang kudus, bijaksana, dan berpikiran jernih, dimahkotai duri dan terluka, karena segala pikiran kotor, kesombongan budi dan prasangka buruk kami. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan mohon Roh Kebijaksanaan, Pengertian, dan Pengetahuan untuk kami dan semua orang yang kami doakan. Anugerahkanlah pula, rahmat tobat, kasih dan kesetiaan bagi semua yang bersalah kepada kami dan mereka yang pernah menderita karena kesalahan dan dosa yang kami lakukan.
Bapa yang kekal, kupersembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Allahan Putra-Mu yang Terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukanlah belaskasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia (10x)
2. Luka-luka pada kedua belah tangan Yesus
Tangan-Mu yang menyembuhkan, membangkitkan orang mati, menguatkan yang lemah dan mengangkat yang berdosa, kini terpaku tak berdaya, karena dosa pembunuhan, pengguguran bayi, bunuh diri, pencurian, korupsi, dan kekerasan. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan mohon Roh cinta Kasih-Mu untuk kami yang lemah dan berdosa ini, kami boleh menyalurkan rahmat keselamatan, penyembuhan dan kesejahteraan bagi sesama. Kami memuliakan tetesan darah-Mu yang tertumpah dan paku-paku yang menembus kedua belah tangan-Mu, sambil memohon rahmat tobat, kasih dan kesetiaan untuk segala keluarga kami, di sini dan di manapun mereka berada.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
Tangan-Mu yang menyembuhkan, membangkitkan orang mati, menguatkan yang lemah dan mengangkat yang berdosa, kini terpaku tak berdaya, karena dosa pembunuhan, pengguguran bayi, bunuh diri, pencurian, korupsi, dan kekerasan. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan mohon Roh cinta Kasih-Mu untuk kami yang lemah dan berdosa ini, kami boleh menyalurkan rahmat keselamatan, penyembuhan dan kesejahteraan bagi sesama. Kami memuliakan tetesan darah-Mu yang tertumpah dan paku-paku yang menembus kedua belah tangan-Mu, sambil memohon rahmat tobat, kasih dan kesetiaan untuk segala keluarga kami, di sini dan di manapun mereka berada.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
3. Luka-luka pada kedua belah kaki Yesus
Kaki-Mu yang kudus, tak mengenal lelah, dalam melangkah untuk berbuat baik kini terpaku lemah tak bertenaga karena ada banyak orang yang lebih senang ke tempat hiburan ke tempat yang tak sopan, dan tidak suka membantu sesama yang menderita. Kaki-Mu yang berjalan di atas air, kini terkulai lemah di atas salib, karena dosa ketidaksetiaan kami, kaum muda, para imam, dan biarawan-biarawati, serta keluarga-keluarga yang terpecah belah atau terancam perpecahan. (hening)
Kami silih semua dosa ketidaksetiaan itu dan memuliakan tetesan darah-Mu serta paku-paku yang menembus telapak kaki-Mu, sambil memohon Roh Tobat, Kasih, dan Kesetiaan bagi kami dan Bapa suci, Para cardinal, Para Uskup, Para Imam, Biarawan-biarawati.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
Kaki-Mu yang kudus, tak mengenal lelah, dalam melangkah untuk berbuat baik kini terpaku lemah tak bertenaga karena ada banyak orang yang lebih senang ke tempat hiburan ke tempat yang tak sopan, dan tidak suka membantu sesama yang menderita. Kaki-Mu yang berjalan di atas air, kini terkulai lemah di atas salib, karena dosa ketidaksetiaan kami, kaum muda, para imam, dan biarawan-biarawati, serta keluarga-keluarga yang terpecah belah atau terancam perpecahan. (hening)
Kami silih semua dosa ketidaksetiaan itu dan memuliakan tetesan darah-Mu serta paku-paku yang menembus telapak kaki-Mu, sambil memohon Roh Tobat, Kasih, dan Kesetiaan bagi kami dan Bapa suci, Para cardinal, Para Uskup, Para Imam, Biarawan-biarawati.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
4. Luka-luka pada seluruh tubuh Yesus
Tubuh-Mu yang mulia, kudus, dan tak bercemar, penuh bilur-bilur berdarah, bernanah, bercampur debu, keringat dan abu, karena kami dan banyak manusia lainnya lebih senang mengagung-agungkan kenikmatan badani, hiburan-hiburan yang tidak sehat, kerakusan, pelecehan seksual, kemabukan, perjudian, pesta pora, iri hati, dengki, kikir, kemalasan. (hening)
Kami silih atas semua dosa itu, dan mohon Roh Kekuatan dalam menghadapi setiap percobaan serta kerelaan dalam berkorban. Anugerahkanlah pula, rahmat tobat, kasih dan kesetiaan bagi keluarga-keluarga yang terpecah belah dan terancam perpecahan, bagi kaum muda dan semua yang terkena narkoba, materialism, hedonisme, seks bebas dan aliran-aliran yang menyesatkan.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
Tubuh-Mu yang mulia, kudus, dan tak bercemar, penuh bilur-bilur berdarah, bernanah, bercampur debu, keringat dan abu, karena kami dan banyak manusia lainnya lebih senang mengagung-agungkan kenikmatan badani, hiburan-hiburan yang tidak sehat, kerakusan, pelecehan seksual, kemabukan, perjudian, pesta pora, iri hati, dengki, kikir, kemalasan. (hening)
Kami silih atas semua dosa itu, dan mohon Roh Kekuatan dalam menghadapi setiap percobaan serta kerelaan dalam berkorban. Anugerahkanlah pula, rahmat tobat, kasih dan kesetiaan bagi keluarga-keluarga yang terpecah belah dan terancam perpecahan, bagi kaum muda dan semua yang terkena narkoba, materialism, hedonisme, seks bebas dan aliran-aliran yang menyesatkan.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
5. Luka-luka pada lambung Yesus
Lambung-Mu yang kudus, dibuka oleh tombak keangkuhan kami, kebencian kami, balas dendam kami, ketidakacuhan kami, kekerasan hati kami serta kemarahan kami. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan memohon hati yang lemah lembut, selalu mengampuni, rendah hati dan membawa damai, di manapun kami berada dan kemanapun kami pergi. Kami berdoa pula, memohon rahmat tobat, kasih dan kesetiaan-Mu bagi semua yang menderita secara jasmani maupun rohani, bagi para penjasa, bagi semua kelompok doa, dan cinta kasih, serta bagi semua mereka yang berbeda agama, suku, ras, maupun golongan. Semoga kami semua disatukan dalam ikatan kasih dan persaudaraan, saling menolong dan terhindar dari bahaya perpecahaan, penyesatan, keangkuhan maupun kerusuhan.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami danh seluruh dunia (3x)
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkau andalanku.
Lambung-Mu yang kudus, dibuka oleh tombak keangkuhan kami, kebencian kami, balas dendam kami, ketidakacuhan kami, kekerasan hati kami serta kemarahan kami. (hening)
Kami silih semua dosa itu dan memohon hati yang lemah lembut, selalu mengampuni, rendah hati dan membawa damai, di manapun kami berada dan kemanapun kami pergi. Kami berdoa pula, memohon rahmat tobat, kasih dan kesetiaan-Mu bagi semua yang menderita secara jasmani maupun rohani, bagi para penjasa, bagi semua kelompok doa, dan cinta kasih, serta bagi semua mereka yang berbeda agama, suku, ras, maupun golongan. Semoga kami semua disatukan dalam ikatan kasih dan persaudaraan, saling menolong dan terhindar dari bahaya perpecahaan, penyesatan, keangkuhan maupun kerusuhan.
Bapa yang kekal … (1x)
Demi sengsara Yesus yang pedih … (10x)
Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami danh seluruh dunia (3x)
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkau andalanku.
Doa indulgensi
*DOA INDULGENSI UNTUK MENDOAKAN ARWAH SANAK KELUARGA DAN SEMUA UMAT BERIMAN AGAR MEMPEROLEH INDULGENSI"
Mulai 1 Nopember kita diminta untuk mendoakan anggota keluarga yang sudah meninggal supaya mendapat indulgensi penuh. Harus didoakan mulai tgl 1 Nov sampai tgl 8 November. (Sampaikan pesan ini kepada keluarga2 lain).. Jangan lupa setiap hari sampai tanggal di atas. Terima kasih.
Ini doanya:
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.
Bapa yang maharahim, percaya akan kasih-Mu yang tiada terbatas, bersama seluruh Gereja-Mu, pada hari ini kami mohon dengan sangat, lepaskanlah jiwa-jiwa........ (sebut nama2 yang didoakan.)
dari segala hukuman atas dosa-dosa mereka. Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yang terang dan bahagia di Surga mulia, dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya wajah-Mu. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus Putra-Mu dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Aku percaya .... (1X)
Bapa Kami ... (1 X)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin...
Langganan:
Postingan (Atom)
Jadwal Lovely December 2018
Berikut adalah jadwal Lovely December 2018 ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ • Festival kandian Dulang, 13-15 Desember 2018 ( Tugu Kandian Dula...

-
1. Pango-Pango Terletak di Kabupaten Tana Toraja objek wisata Pango-Pango menyajikan pemandangan pohon pinus yang indah dan cocok buat ...
-
*DOA INDULGENSI UNTUK MENDOAKAN ARWAH SANAK KELUARGA DAN SEMUA UMAT BERIMAN AGAR MEMPEROLEH INDULGENSI" Mulai 1 Nopemb...
-
Kristus naik ke Sorga Setelah Kristus menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini dengan penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, maka hal t...